https://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/issue/feedJurnal Teknik Mesin2024-02-29T09:35:47+07:00Muhamad Fitrimuhamad.fitri@mercubuana.ac.idOpen Journal Systems<hr /><table class="data" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"><tbody><tr valign="top"><td width="20%">Journal title</td><td width="80%"><strong>Jurnal Teknik Mesin</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Initials</td><td width="80%"><strong>JTM</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Print ISSN</td><td width="80%"><a href="http://u.lipi.go.id/1328090197" target="_blank"><strong>2089-7235</strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Online ISSN</td><td width="80%"><a href="http://u.lipi.go.id/1485499344" target="_blank"><strong>2549-2888</strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%"><span>Accreditation Status</span></td><td width="80%"><strong>Sinta 5 Accredited Journal, Decree No: <a href="https://arjuna.kemdikbud.go.id/files/info/Hasil_Akreditasi_Jurnal_Ilmiah_Periode_II_Tahun_2022.pdf" target="_blank">204/E/KPT/2022</a></strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Frequency</td><td width="80%"><strong>3 issues per year (February, June, and October)</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">DOI Journal</td><td width="80%"><a href="http://dx.doi.org/10.22441/jtm"><strong>10.22441/jtm</strong></a> by <img src="https://assets.crossref.org/logo/crossref-logo-landscape-200.svg" alt="Crossref logo" height="15" /> <strong><br /></strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">OAI Journal</td><td width="80%"><a href="http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/oai?verb=ListRecords&metadataPrefix=oai_dc" target="_blank"><strong>http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/oai</strong></a> by <img src="http://www.openarchives.org/images/OA100.gif" alt="Crossref logo" height="15" /></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Editor-in-chief</td><td width="80%"><strong><strong><a href="javascript:openRTWindow('https://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/about/editorialTeamBio/5528')">Muhammad Fitri, Ph.D.</a> Email: <a href="mailto:muhamad.fitri@mercubuana.ac.id">(muhamad.fitri@mercubuana.ac.id)</a></strong><br /></strong></td></tr><!--<tr valign="top"><td width="20%">Managing Editor</td><td width="80%"><strong><a href="javascript:openRTWindow('http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/profita/about/editorialTeamBio/1741')">Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si.</a> Email: <a href="mailto:yananto.mihadi@mercubuana.ac.id">(yananto.mihadi@mercubuana.ac.id)</a></strong></td></tr>--><tr valign="top"><td width="20%">Publisher</td><td width="80%"><a href="http://ft.mercubuana.ac.id/" target="_blank"><strong>FT, Universitas Mercu Buana</strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Cite Analysis</td><td width="80%"><a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=xnB7MZcAAAAJ" target="_blank"><strong>Google Scholar</strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Indexing</td><td width="80%"><a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=xnB7MZcAAAAJ" target="_blank"><strong>Google Scholar</strong></a>, <a href="https://doaj.org/toc/2549-2888"><strong>DOAJ</strong></a>, <a href="https://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/9176"><strong>Garuda</strong></a></td></tr></tbody></table><hr />Jurnal Teknik Mesin (JTM) adalah Peer-reviewed Jurnal tentang hasil Penelitian, Karsa Cipta, Penerapan dan Kebijakan Teknologi. JTM tersedia dalam dua versi yaitu cetak (p-ISSN: 2089-7235) dan online (e-ISSN: 2549-2888), diterbitkan 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober. Redaksi menerima artikel ilmiah dalam bidang Teknik Mesin dan yang berkaitan melalui halaman web berikut: <a href="/index.php/jtm" target="_blank">http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm</a>.https://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/14863ANALISIS PENGARUH DIMENSI PANJANG SERAT DAN KANDUNGAN SERAT ECENG GONDOK TERHADAP KEKUATAN IMPAK MATERIAL KOMPOSIT RESIN EPOKSI2024-02-29T09:13:27+07:00Fajar Gilang Putra Ramadhangilangfajar3112@gmail.comMuhamad Fitrimuhamad.fitri@mercubuana.ac.idPanjang Serat, Kandungan serat, Eceng Gondok, Material Komposit, Resin Epoksi2024-02-29T09:13:27+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesinhttps://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/15916MERANCANGAN ALAT LABELLING BOTOL DENGAN METODE VDI 22212024-02-29T09:13:27+07:00Idho Ferouji Yulianto41317120047@student.mercubuana.ac.id<p><strong><em>Abstrak</em></strong> <strong>--</strong> Alat <em>labelling</em> botol adalah alat yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan pelabelan pada botol. Namun masih banyak ditemui alat yang digerakan secara manual, karena biaya yang cukup mahal untuk memiliki alat yang bergerak secara otomatis. Seperti penggunaan alat <em>labelling</em> botol yang menggunakan tenaga manusia untuk mengerakan handel penekan label pada botol, karena tidak perlu menggunakan biaya yang mahal untuk menempelkan label pada botol. Penelitian ini bertujuan untuk merancangan alat <em>labelling</em> botol semi otomatis. Perancangan alat <em>labelling</em> botol ini mengacu pada metode VDI 2221 yang memiliki 4 tahap yaitu: klasifikasi tugas, perancangan konsep produk, perancangan wujud produk, dan perancangan terinci. Penelitian ini diharapkan dapat merancang alat <em>labelling</em> botol semi otomatis yang berfungsi dengan baik. Hasil penelitian ini diperoleh rancangan alat <em>labelling</em> botol semi otomatis dengan rangka roll label diatas, dimensi alat 430mm x 405mm x 300mm, scraper persegi tanpa sambungan, transmisi sprocket & rantai, pengikat baut & mur, penggerak stepper motor. Rata rata waktu yang dibutuhkan alat <em>labelling</em> botol semi otomatis untuk melakukan pelabelan adalah 3,262 detik.</p><p><em> </em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Kata kunci: </em></strong>Meracangan, Pelabelan Botol, VDI 2221</p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em>Abstract--</em></strong><em> </em><em>Bottle labeling tool is a tool made to facilitate labeling work on bottles. However, there are still many tools that are moved manually, because it is quite expensive to have a tool that moves automatically. Like the use of a bottle labeling tool that uses human power to move the label pressing hand</em><em>e</em><em>l on the bottle, because there is no need to use expensive costs to attach labels to bottles. This study aims to design a</em><em> semi-a</em><em>utomatic </em><em>b</em><em>ottle </em><em>l</em><em>abeling tool. The design of this bottle labeling tool refers to the VDI 222</em><em>1</em><em> method which has 4 stages, namely: task classification, product concept design, product design, and detailed design. This research is expected to be able to design a</em><em> semi-a</em><em>utomatic </em><em>b</em><em>ottle </em><em>l</em><em>abeling tool that functions properly.</em> <em>The results of this study obtained a semi-automatic bottle labeling device design with a label roll frame above, the dimensions of the tool are 430mm x 405mm x 300mm, a square scraper without a connection, sprocket & chain transmission, bolt & nut fasteners, stepper motor drive. The average time required for the semi-automatic bottle labeling tool to do the labeling is 3.262 seconds.</em><em></em></p><p><em> </em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Design, Bottle Labelling, VDI 222</em><em>1</em></p>2024-02-29T09:13:27+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesinhttps://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/16689ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN PADA RUANG LOCKER HANGAR 3 PT. GMF AEROASIA DENGAN METODE CLTD2024-02-29T09:13:27+07:00Firhan Adji Muhammadfirhan.adji15@gmail.comNanang Ruhyatnanang.ruhyat@mercubuana.ac.idProses pendinginan pada ruang <em>Locker</em> Hangar 3 mempunyai fungsi yang penting dalam menjaga temperatur ruangan agar tetap sejuk. Dengan pendinginan yang optimal, para karyawan yang beristirahat didalam ruangan akan merasa nyaman. Penulis melakukan analisis terhadap kondisi ruang <em>Locker</em> Hangar 3 dengan metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara mengambil data lapangan serta melakukan analisis perhitungan terhadap data tersebut mengunakan rumus rumus yang didapat dari bahan bahan literatur. Setelah dilakukan penelitian dan analisis perhitungan, maka didapat nilai total beban thermal ruangan sebesar 5383.63 Watt, Temperatur tertinggi ruang <em>Locker</em> sebesar 28,2<sup>0</sup>C, nilai kelembaban relative tertinggi pada ruang <em>Locker</em> sebesar 69%. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kapasitas mesin pendingin diruang <em>Locker</em> belum mampu menunjang kebutuhan beban pendingin sehingga harus ditambah 1 buah mesin pendingin dengan kapasitas 1.5PK. mesin pendingin yang ada sebelumnya direkoemendasikan untuk diganti dari ke tipe <em>Low-Watt</em> dengan peluang efisiensi efisiensi 19,28% dengan tingkat penghematan Rp2.033.024 per Tahun. dari segi penerangan, Lampu <em>Ruang Locker</em> direkomendasikan untuk dilakukan penggantian menggunakan lampu <em>Tube LED</em> dengan kapasitas 24 Watt. peluang penghematan yang dihasilkan 33.33 % lebih ekonomis dari lampu yang telah terpasang, dengan efisiensi yang dihasilkan adalah sebesar Rp.2.226.097 per tahun. Hasil perhitungan Indeks Konsumsi Energi di ruang <em>Locker</em> adalah sebesar 17,05 kWh/m<sup>2</sup> termasuk dalam katagori efisen.<em></em>2024-02-29T09:13:27+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesinhttps://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/17689Pembebanan Statis terhadap Rangka Mesin Alat Pengaduk untuk Adonan Donat menggunakan Sofware FEA2024-02-29T09:13:27+07:00SANDY SURYADYsandy22@gunadarma.ac.idAGUNG DWI SAPTOadwisapto98@gmail.com<em>Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang proses produksi skala besar agar proses adonan tersebut dilakukan analisa pada rangka mesin, sehingga dapat mempercepat produksi donat dalam skala besar untuk mempercepat produksi donat. Penelitian ini untuk Analisa design rangka alat pengaduk adonan donat menggunakan software FEA. Analisis beban statis pada rangka Alat Pengaduk adonan donat menggunakan software FEA. Material Galvanize steel yang mempunyai nilai yield stress 203 MPa, sedangkan perhitungan software didapat von mises 54,136 MPa dan perhitungan manual 69,864 MPa. Sedangkan material stainless steel memiliki nilai yield strength 332 MPa, dengan nilai von mises 95,656 MPa dan perhitungan manual 172,339 MPa. Hasil dari analisis rangka Alat Pengaduk Adonan donat dengan perhitungan teori mendapatkan angka dari hasil von misses 54,136MPa, displacement 0,17 mm yang menggunakan material galvanis steel. Sedangkan untuk material stainless steel besar nilai displacement sebesar 1,3 mm untuk hasil simulasi dan 2,4 untuk perhitungan manual. Safety factor yang didapat pada analisis dengan menggunakan software FEA dan perhitungan teoritis bahwa rangka Alat Pengaduk Adonan donat menggunakan material Galvanize steel dan mendapatkan nilai Safety Factor 2,12 dengan perhitungan manual dan 2,81 yang dihitung menggunakan simulasi software. Sedangkan untuk material stainless steel sebesar 1.8 yang dihitung secara manual dan 2,81 yang dihitung menggunakan software.</em>2024-02-29T09:13:27+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesinhttps://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/18726ANALISIS UJI GETARAN PADA MESIN BOR DUDUK RYU RBD162024-02-29T09:13:27+07:00inda aidatul azpahindaaidatulazpah1234@gmail.comIbnu Khoirul Anamindaaidatulazpah1234@gmail.comHamid Abdillahhamid@untirta.ac.id<p><em>Analisis getaran pada mesin bor duduk untuk mengetahui berapa nilai getaran yang dihasilkan akibat adanya gerakan pada saat perlakuan berlangsung. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku getaran pada mesin bor duduk. Penelitian ini adalah penelitian exsperimen dengan dilakukan sebanyak 3 kali percobaan dengan masing-masing waktu 30 detik pada dua bagian yakni meja dan dudukan bawah bor. Spesimen dalam perobaan ini berjumlah satu yakni baja karbon rendah. Data penelitian ini diperoleh dari pengukuran getaran dengan menggunakan </em>Vibration Meter GM63A<em> yang diukur pada bagian tengah/tempat penempatan baja serta bagian bawah yakni dudukan mesin bor. Dari data dianalisis pengaruh dari putaran mata pahat bor serta pemberian tekanan oleh tangan saat memutar akan menyebabkan kenaikan dan penurunan getaran yang terukur pada vibscaner. Hasil pengujian getaran menunjukkan : bagian tengah (1) untuk 30 detik pertama dengan hasil 02.9 mm/s2, 30 detik kedua 02.6 mm/s2, 30 detik ketiga 02.7 mm/s2. Dan bagian dudukan bawah bor (2) untuk 30 detik pertama dengan hasil 03.4 mm/s2, 30 detik kedua 03.4 mm/s2, dan 30 detik ketiga 03.5 mm/s2 dengan rata-rata untuk bagian 1 yakni 02.7 mm/s2 dan bagian 2 dengan rata-rata 03.4 mm/s2.</em><em></em></p>2024-02-29T09:13:27+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesinhttps://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/18908Analisis Kinerja Turbin Uap Sebelum Dan Sesudah Overhaul PLTU X2024-02-29T09:13:27+07:00Anis Fadilaanisfadila27@gmail.comDadang Suhendra Permanadadangsp2012@gmail.com<p>Ketersediaan energi listrik dituntut untuk selalu ada dan kontiyu, sehingga diperlukan pembangkit listrik yang handal dan efisien. Turbin uap bekerja dalam temperatur yang tinggi dan jangka waktu yang lama, sehingga turbin uap dituntut harus mampu beroperasi dengan tingkat stabilitas yang tinggi dari keadaan tanpa beban hingga ke beban penuh. Seiring berjalannya waktu, dengan kondisi tersebut diperkirakan turbin uap mengalami penurunan kinerja. Untuk mengatasinya, maka turbin uap perlu dioverhaul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak overhaul terhadap kinerja turbin uap PLTU X. Pengambilan data dilakukan dengan metode analisis kuantitatif data sekunder. Untuk menganalisanya digunakan metode perhitungan berdasarkan kesetimbangan masa uap dan energi dalam entalpi yang masuk dan keluar turbin dengan daya keluaran generator (output generator). Dari hasil analisis termodinamika didapatkan adanya peningkatan kinerja turbin uap setelah dilakukan overhaul yaitu daya turbin mengalami pengingkatan sebesar 29,413 MW, efisiensi isentropik turbin uap meningkat sebesar 0,234%, THR mengalami penurunan sebesar 278,08 kcal/kWh dan efisiensi turbin uap mengalami peningkatan sebesar 2,78%.</p>2024-02-29T09:13:27+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesinhttps://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/20992ANALISIS SINYAL GETARAN POMPA COOLING WATER TIPE SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN METODE FFT DAN ISO 10816-32024-02-29T09:13:28+07:00Tri Wahyu Adinartotriwahyuadinarto@gmail.comDedik Romahadidedik.romahadi@mercubuana.ac.id<p><strong><em>Abstrak-- </em></strong><em>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh getaran pompa cooling water P9114B yang berlebih Hal ini menyebabkan performa pompa menurun untuk menghindari terjadinya breakdown maintenance maka perlu dilakukan analisis vibrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik lokasi kerusakan pada pompa sentrifugal cooling water P9114B di PT SAU dengan menggunakan sinyal getaran analisis dan dengan mengukur besarnya getaran dan menyajikannya ke domain frekuensi (spe</em><em>ctrum)</em><em>. Metode yang digunakan untuk analisis penelitian ini adalah metode Fast Fourier Transform (FFT). Pengukuran dilakukan pada 3 titik pengukuran (horizontal, vertikal dan aksial) kondisi pompa yang diteliti termasuk dalam kategori kelompok 2 yaitu mesin berukuran medium mengacu pada standar ISO 10816-3. Diperoleh hasil dengan kriteria warna merah (Danger) yang dapat diartikan bahwa pompa dalam kondisi dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah jika terus beroperasi. Dari hasil analisis sinyal getaran yaitu dengan dominan frekuensi pada 24,17 Hz (1X RPM) dan nilai amplitudo RMS velocity pada Inboard Pump horizontal sebesar 6,67 mm/. Frekuensi dominan tertinggi kedua 145 Hz (Blade Pass Frequency) yaitu sebesar 3,8 mm/s dan 2X RPM yang lebih rendah dari 1X atau 6X. Perbedaan phase arah radial Inboard pump dengan radial inboard motor sebesar 180<sup>0</sup>. Dari analisis data pengukuran getaran spektrum domain frekuensi dan pengukuran phasa maka disimpulkan pompa mengalami kerusakan misalignment parallel dan cavitasi.. Setelah dilakukan perbaikan dengan penggantian impeller pompa didapatkan penurunan vibrasi dari 6,67 mm/s turun menjadi 2,5 mm/s. Berdasarkan ISO 10816-3 klasifikasi pompa dalam fondasi rigid ,daya 114Kw dan size medium , disimpulkan pompa dalam kondisi Satisfatory.</em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Kata Kunci:</em></strong><em> </em><em>Pompa, ketidakseimbangan, misalignment, ISO-10816-3, pompa cooling water, Fast Fourier Transform,</em></p>2024-02-29T09:13:28+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesinhttps://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/22326ANALISIS KELEMBAPAN UDARA TERHADAP TERJADINYA POROSITAS PADA SAMBUNGAN LAS SMAW MATERIAL BAJA A 106 GRADE B MENGGUNAKAN METODE RADIOGRAPHY DAN LIQUID PENETRAN TEST2024-02-29T09:13:28+07:00Ahmad Rofiqiearofiqie31@gmail.comMuhamad Fitrimuhamad.fitri@mercubuana.ac.id<p class="15" align="justify">Ada banyak metode pengelasan yang biasa digunakan dalam dunia konstruksi dan industri saat ini. Salah satu yang banyak digunakan saat ini yaitu, metode pengelasan busur nyala logam terlindung atau disebut juga <em>Shield Metal Arc Welding</em> (SMAW). Penelitian ini menggunakan material pipa ASTM A 106 grade B yang akan disambungkan dengan proses pengelasan SMAW yang mana <em>(Root Pass dan Hot Pass) </em>dengan pengaturan mesin las 80-90 A dan 11 Volt dimana kecepatan pengelasan sekitar 9 mm/menit. Untuk proses pengelasan <em>(Filler Pass </em>dan<em> Capping Pass)</em> dengan pengaturan mesin las 90-100 A dan 24 V. Pada proses pengelasan banyak faktor yang menyebabkan cacat porositas, salah satunya yaitu kelembapan udara. Metode untuk menginspeksi hasil menggunakan 2 metode, yaitu NDT <em>(Non Destructive Test)</em> <em>Liquid penetrant test</em> dan <em>radiography test</em>, yang hasilnya akan ditentukan berdasarkan <em>acceptance criteria</em> berdasarkan standar ASME. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan spesimen uji tersebut bisa diterima berdasarkan <em>acceptance criteria</em> ASME. Hasil pengujian menunjukkan adanya <em>discontinuity</em> berupa adanya <em>porosity</em> dan <em>cluster porosity</em> pada permukaan ditengah pengelasan, hasil pengelasan pada joint 1 terdapat <em>porosity</em> 1 mm dan <em>cluster porosity</em> lebar 29 mm dan pada joint 2 terdapat <em>porosity</em> 1,5 mm dan <em>cluster porosity</em> lebar 35 mm sehingga berdasarkan <em>acceptance criteria</em> standar ASME dinyatakan hasil pengelasan tersebut dilakukan perbaikan.</p><p class="15" align="justify"> </p><p class="15" align="justify"><strong>Kata Kunci: Pengelasan,</strong><strong> Kelembapan Udara,</strong><strong> Porositas, </strong><strong><em>Shield Metal Arc Welding</em></strong><strong>, </strong><strong><em>Liquid Penetrant Test, Radiography Test</em></strong><strong>.</strong><strong><em></em></strong></p>2024-02-29T09:13:28+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesinhttps://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/25319DETEKSI CACAT BANTALAN GELINDING DENGAN ANALISIS SPEKTRUM VIBRASI: STUDI KASUS DI PERUSAHAAN PETROKIMIA2024-02-29T09:13:28+07:00Fadjar - LUTHFIEluthfie.fadjar@gmail.comTriyono Triyono Triyonotriyono@trisakti.ac.idSoeharsono Soeharsono Soeharsonosoeharsono@trisakti.ac.idBantalan gelinding adalah komponen terpenting permesinan berputar dan harus mampu mempertahankan unjuk kerjanya dalam kondisi yang baik. Dan bantalan gelinding harus mampu menahan beban saat beroperasi dengan minim gesekan. Ketika bantalan gelinding mengalami kerusakan atau gagal fungsi, hal ini akan mengganggu unjuk kerjanya. Kerusakan bisa terjadi pada elemen bantalan gelinding, lintasan dalam atau lintasan luar dan sangkar elemen yang mengikatnya. <em>Paper</em> ini adalah studi kasus yang terjadi pada <em>extruder </em>di perusahaan petrokimia, di mana bantalan gelinding seri SKF-22334C yang dipasang mengalami kerusakan berulang dalam waktu yang relatif singkat. Agar kerusakan tidak terulang lagi, diperlukan analisis vibrasi yang komprehensif. Tujuan utama analisis ini adalah untuk mengetahui lebih detail tentang kerusakan bantalan gelinding dengan menggunakan analisis spektrum vibrasi. Spektrum vibrasi didapatkan dari hasil pengukuran karakteristik bantalan gelinding dalam domain waktu atau frekuensi, pada arah radial. Semakin besar spektrum vibrasi, semakin parah kerusakan atau cacat bantalan gelinding. Metode penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan data vibrasi dalam setahun dan menganalisisnya menggunakan perangkat lunak <em>shock pulse method (SPM)</em> serta olah data dengan <em>CondMaster. </em>Hasil analisis mengisyaratkan kerusakan atau cacat bantalan gelinding dikarenakan oleh beban lebih yang bekerja secara <em>cyclic</em>2024-02-29T09:13:28+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesinhttps://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/24581DESAIN CETAKAN SPESIMEN UJI KOEFISIEN GESEK MESIN KOMPAKSI KAPASITAS 10 TON MENGGUNAKAN METODE DESIGN FOR MANUFACTURING AND ASSEMBLY2024-02-29T09:13:28+07:00Muhammad Ardi Bustomiaguskustomi79@gmail.comMuhamad Fitrimuhamad.fitri@mercubuana.ac.id<p><strong><em>Abstrak</em></strong><strong><em>--</em></strong> <em>Mesin kompaksi merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memadatkan material komposit serbuk serat alam matriks polimer. Umumnya, pada pembuatan material komposit secara manual hanya menggunakan kandungan serat tidak lebih dari 10% sehingga sifat mekanis yang didapat tidak meningkat. Oleh karena itu, material komposit perlu dikompaksi menggunakan mesin kompaksi agar kandungan seratnya dapat ditingkatkan dibandingkan dengan kandungan polimernya supaya sifat mekanisnya dapat meningkat. Salah satu komponen penting dari mesin kompaksi yaitu dies dan punch yang berperan penting dalam pembentukan material. Oleh karena itu, komponen dies dan punch perlu dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam pembuatan dies dan punch, proses perakitan dan manufaktur mempunyai peranan penting. Penelitian ini bertujuan untuk merancang komponen dies dan punch dengan 3 variasi desain yaitu desain 1, 2, dan 3 untuk ditemukan desain yang terbaik serta efisien. Pembuatan dies dan punch dilakukan dengan menggunakan konsep Design for Manufacturing and Assembly (DFMA). Konsep DFMA ditujukan untuk mendapatkan jumlah komponen, dan waktu perakitan yang paling efisien. Penelitian ini mendapatkan hasil desain yang terbaik yaitu desain 3 dengan jumlah komponen 4 part, efisiensi sebesar 19,63%, serta estimasi biaya manufaktur sebesar Rp1.278.500,00. Sedangkan desain 1 dan 2 memiliki jumlah komponen 7 part dan 5 part, efisiensi desain sebesar 26,78% dan 13,54%, dan estimasi biaya manufaktur sebesar Rp2.361.630,00 dan Rp2.160.000,00. Hasil desain 3 ini dapat mereduksi jumlah komponen sebesar 3 part, meningkatkan efisiensi desain sebesar 6,09%, serta mereduksi biaya manufaktur sebesar Rp1.083.130,00.</em><em></em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>Komposit, Desain, Dies dan Punch, DFMA, Rancangan yang Efisien</em><em></em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em>Abstract--</em></strong><em> </em><em>Compaction machine is a tool that serves to compact the polymer matrix natural fiber powder composite material. Generally, the manufacture of composite materials manually only uses fiber content of no more than 10% so that the mechanical properties obtained do not increase. Therefore, composite materials need to be compressed using a compacting machine so that the fiber content can be increased compared to the polymer content so that the mechanical properties can be increased. One of the important components of the compacting machine is the dies and punches that play an important role in the formation of the material. Therefore, dies and punch components need to be made as needed. In making dies and punches, the assembly and manufacturing process has an important role. This research aims to design dies and punch components with 3 design variations, namely design 1, 2, and 3 to find the best and efficient design. Making dies and punches is done using the concept of Design for Manufacturing and Assembly (DFMA). The DFMA concept is aimed at getting the most efficient number of components, and assembly time. This study obtained the best design results, namely design 3 with the number of components of 4 parts, efficiency of 19.63%, and estimated manufacturing costs of IDR 1,278,500.00. While designs 1 and 2 have the number of components of 7 parts and 5 parts, design efficiency of 26.78% and 13.54%, and estimated manufacturing costs of IDR 2,361,630.00 and IDR 1,278,500.00, respectively.</em><em></em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Keywords</em><em>: </em></strong><em>Composite, Design, Dies and Punch, DFMA, Efficient Design</em></p><p> </p>2024-02-29T09:13:28+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Mesin