TERITORI RUANG BERMAIN ANAK PADA FASILITAS PRASEKOLAH DI KOTA BANDUNG

Lisda Triantini Nurazizah, Dhini Dewiyanti, Tri Widianti Natalia, Nova Chandra Aditya

Abstract


Teritori merupakan perwujudan dari bentuk rasa aman yang dimiliki oleh seseorang, sehingga dengan perasaan aman yang dimilikinya, maka kepercayaan dirinya untuk melakukan sesuatu menjadi lebih nyaman.  Anak dalam kategori usia tertentu, masih memiliki kecenderungan untuk selalu berada dalam lingkungan dengan orang-orang yang dikenal secara dekat agar dirinya merasa aman. Ketika masuk usia preschool sebagai awal perkenalan dirinya dengan dunia luar, anak harus belajar untuk mampu beraktivitas secara mandiri. Memahami aspek teritorialitas pada anak usia preschool diyakini sebagai sebuah upaya untuk memahami anak dengan hubungannya terhadap ruang yang dianggap sebagai tempat aman. Ruang yang dianggap aman oleh anak, mampu memberikan stimulus sehingga mampu untuk melakukan kegiatan secara mandiri maupun berkelompok. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi teritori ruang bermain anak pada kegiatan preschool di Growing Tree Kota Bandung, sebagai upaya untuk memahami ruang yang dianggap aman oleh anak. Penelitian ini digali melalui pengamatan dan pemetaan terhadap perilaku pengguna ruang yang dilakukan selama 1 bulan pada Mei 2022. Hasil dari penelitian mengungkapkan teritori dapat berbeda berdasarkan: 1). Gender; 2). Aktivitas; 3). Fasilitas; 4). Usia. Teritori yang dibentuk dan dianggap aman oleh anak berdasarkan penelitian diantaranya: 1). Teritori berkelompok melalui perilaku bermain dan lokasi dengan kegiatan tematik yang ditentukan pendamping dan kegiatan bermain bebas selama 30 menit. 2). Anak laki-laki cenderung membentuk sebuah teritori dengan segala jenis permainan khususnya permainan yang lebih menantang selain itu juga dapat membentuk teritori bersama anak perempuan. Sedangkan anak perempuan akan cenderung membentuk sebuah teritori jika permainan yang dianggapnya aman baik itu sesama perempuan atau bersama laki-laki. 3). Teritori pada ruang bermain menjadi fasilitas favorit anak dikarenakan anak usia dini pada dasarnya hal yang dilakukannya adalah bermain sehingga ruang tersebut dianggap aman oleh anak.

 

Territory is an embodiment of a person's sense of security, so that with the feeling of security they have, their confidence to do something becomes more comfortable. Children in a certain age category still have a tendency to always be in an environment with people they know closely so that they feel safe. When entering preschool age as an initial introduction to the outside world, children must learn to be able to move independently. Understanding aspects of territoriality in preschool age children is believed to be an effort to understand children and their relationship to space that is considered a safe place. The space that is considered safe by children, is able to provide a stimulus so that they are able to carry out activities independently or in groups. The purpose of the study was to identify the territory of the children's playroom in preschool activities at Growing Tree Bandung, as an effort to understand the space that is considered safe by children. This research was explored through observations and mapping of the behavior of space users which was carried out for 1 month in May 2022. The results of the study revealed that territories could differ based on: 1). Gender; 2). Activity; 3). Facility; 4). Age. Territories that are formed and considered safe by children based on research include: 1). Group territory through play behavior and location with thematic activities determined by the companion and free play activities for 30 minutes. 2). Boys tend to form a territory with all kinds of games, especially games that are more challenging and can also form territory with girls. Meanwhile, girls will tend to form a territory if the game they think is safe is either with women or with men. 3). The territory in the playroom is a favorite facility for children because early childhood basically does what they do, so that the space is considered safe by children.


Keywords


Identifikasi; Teritorialitas; Rasa Aman; Ruang Bermain Anak; Growing Tree Preschool

References


Essa, E. L., & Burnham, M. M. (2019). Introduction to early childhood education. Sage Publications.

Ariyanti, T. (2016). Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Tumbuh Kembang Anak the Importance Of Childhood Education For Child Development. Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1).

Gordon, A. M., & Browne, K. W. (2016). Beginnings & beyond: Foundations in early childhood education. Cengage learning.

Saragih, J. F. B. (2012). Fenomena bermain generasi Z dan hubungannya dengan eksistensi ruang bermain terbuka di lingkungan perumahan sederhana. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 3(1), 8-14.

Gomes¹, N. R. R., Maia, E. C., & Varga, I. V. D. (2018). The benefits of playing for children’s health: a systematic review.

Rachmawati, R., Hanom, I., & Salayanti, S. (2020). THE INFLUENCE OF CHILDREN’S PLAYROOM INTERIOR ASPECT IN REGARD TO PARENTAL SAFETY PERCEPTION. CASE STUDY: CHILDREN’S PLAYROOM AT 23 PASKAL BANDUNG, INDONESIA. Malaysian Journal of Public Health Medicine, 20(Special1), 51-59.

Dewiyanti, D. (2011). Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung. Majalah Ilmiah UNIKOM.

Tantarto, D. D., & Hertoery, D. A. (2020). The role of space in sustaining children's traditional games. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, 5(3), 359-372.

van Liempd, H. I. M., Oudgenoeg-Paz, O., Fukkink, R. G., & Leseman, P. P. (2018). Young children’s exploration of the indoor playroom space in center-based child care. Early Childhood Research Quarterly, 43, 33-41.

Zeegers, S. K., Readdick, C. A., & Hansen-Gandy, S. (1994). Daycare children's establishment of territory to experience privacy. Children's Environments, 265-271.

Thorne, B. (1992). Girls and boys together… but mostly apart: Gender arrangements in elementary schools. Education and gender equality, 2, 115-130.

Smith, P. K. (2009). Children and play: Understanding children's worlds. John Wiley & Sons.

O’Keeffe, C., & McNally, S. (2021). ‘Uncharted territory’: teachers’ perspectives on play in early childhood classrooms in Ireland during the pandemic. European Early Childhood Education Research Journal, 29(1), 79-95.

Klein, C., Kuhnen, A., Felippe, M. L., & Silveira, B. B. (2018). Place-centered or person-centered? Considerations about the behavioral mapping approach. Trends in Psychology, 26, 593-616.

Laurens, J.M, (2004), Arsitektur dan Perilaku Manusia, Grasindo, Surabaya Seminar Nasional “Menuju Arsitektur dan Ruang Perkotaan yang Ber-kearifan Lokal” PDTAP 2015 | 65.

Rapoport, A, (1986), The Use and design of open space in urban neighborhoods, di D Frick eds The Quality of urban life, Berlin.

Brower, S.N., (1976), Territory in Urban Settings. Dalam Altman, (1980), Human Behavior and Enviroment. Plenary Press, NY and London.

Arief, R. Yunanta, (2007), Teritorialitas Pada Jalur Pedestrian Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta, Tesis Pascasarjana, UGM Yogyakarta. 5.

Gifford, Robert, (1987), Environmental Psychology, Allyn and Bacon, inc Boston

Ismi, A. D., Hariyanti, D. P. D., & Khasanah, I. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN “ICE BREAKING “TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK USIA DINI. Wawasan Pendidikan, 1(2), 197-203.

Ritonga, R. A., & Sutapa, P. (2020). Literasi dan Gender: Kesenjangan yang Terjadi di Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 965-974.

Rizkyani, F., Adriany, V., & Syaodih, E. (2020). Kemandirian anak usia dini menurut pandangan guru dan orang tua. Edukid, 16(2), 121-129.

Fadlillah, M., Rahmawati, I. Y., & Setyowahyudi, R. (2022). Desain Playground Budaya sebagai Media untuk Menanamkan Cinta Tanah Air pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 3361-3368.

Widyastuti, S., & pada Seminar, D. (2010, October). Belajar sambil bermain: metode mendidik anak secara komunikatif. In Disampaiakan pada Seminar Mendidik Anak di Sekolah Teruna Bangsa. Klaten.




DOI: http://dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2022.v12i1.001

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan

License URL: http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/virtuvian/article/view/16102

Layout Jurnal Vitruvian: Download

Declaration & CTA Form Vitruvian: Download

(WAJIB DI UPLOAD SEBAGAI SUPLEMENTARY SAAT SUBMIT ARTIKEL)

Vitruvian
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax : +62215871335
Surel : [email protected]
p-ISSN : 2088-8201
e-ISSN : 2598-2982
Website : http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/virtuvian
DOI : 10.22441/vitruvian

Vitruvian is indexed by the following abstracting and indexing services:

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Web
Analytics Made Easy - StatCounter
View My Stats