Evaluasi Tahanan Kontak Pemutus Tenaga Tegangan Tinggi Di Gardu Induk 150 KV Bandung Selatan Berdasarkan Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Abstract
Keandalan suatu gardu induk didukung dengan kondisi dari peralatan-peralatan yang terdapat di gardu induk tersebut. Gardu Induk Bandung Selatan merupakan salah satu gardu induk yang menjadi objek vital nasional sebagai jalur backbone di daerah bandung raya. Gardu induk ini sering dihadapkan dengan anomali terhadap suatu perlatan, salah satunya pada peralatan pemutus tenaga tegangan tinggi yang dihadapkan dengan anomali berupa kenaikan nilai tahanan kontak yang signifikan pada kontaknya. Tentu saja perubahan nilai tahanan kontak yang signifikan ini perlu dievaluasi secara benar sehingga menghasilkan keputusan yang tepat dalam penanganan nilai asset.
Untuk mendukung keandalan peralatan tersebut diperlukan sistem manajemen evaluasi terhadap kelayakan suatu peralatan dalam melakukan fungsinya dengan mengidentifikasi potensi penyebab kegagalan fungsi akibat kerusakan pada suatu peralatan dengan menggunakan metode FMEA. Metode ini bertujuan mengetahui penyebab dan kondisi suatu peralatan yang mengalami gangguan dalam hal ini perubahan nilai tahanan kontak yang signifikan yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi pada peralatan tersebut. Metode ini untuk mendukung dalam pengambilan keputusan terhadap kondisi pmt akibat perubahan nilai tahanan kontak yang tinggi sehingga didapatkan prioritas penggantian peralatan. Dari hasil evaluasi 13 unit PMT yang terdapat di Gardu Induk Bandung Selatan didapatkan hasil bahwa, terdapat satu unit PMT bay cigereleng 1 yang memiliki nilai tahanan kontak yang sudah buruk sebesar 88,74,80 µΩ dikarenakan faktor operasi yang cukup tinggi (700 kali kerja) dan umur PMT yang sudah tua >20 tahun. Dan terdapat satu unit PMT bay IBT 1 sisi 150 kV yang memiliki nilai tahanan kontak yang masih cukup baik sebesar 66,63,62 µΩ dikarenakan perubahan nilai tahanan kontaknya disebabkan oleh faktor perubahan struktur penyangga mekanik PMT tersebut. Sedangkan 10 unit PMT lainnya memiliki nilai tahanan kontak yang masih dalam keadaan baik. Rekomendasi hasil dari evaluasi ini ialah perlu dilakukan penggantian PMT untuk bay cigereleng 1 dan dilakukannya perbaikan struktur penyangga mekanik pada PMT bay IBT 1 sisi 150 kV.
Full Text:
PDFReferences
M. A. Sasmita dan A. Nugroho, "Operasi dan Pemeliharaan Pemutus Tenaga Dengan SF6 ( Sulfur hexafluoride ) Sebagai Pemadam Busur Api Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi ( GITET ) 500 kV Ungaran". 6(1), 2014.
S. M. Gunawan dan J. Sentosa, "Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kV di Tallasa, Kabupaten Takalar", Sulawesi Selatan. Dimensi Teknik Elektro, 1, 2013
A. Goeritno, S. Rasiman dan Z. Komara, "Kinerja Pemutus Tenaga Tegangan Tinggi Bermedia Gas SF 6 Berdasarkan Sejumlah Parameter Diri". 12(2), 104–111, 2018.
R. Fitriyan, “Analisis risiko kerusakan peralatan dengan menggunakan metode fmea untuk meningkatkankinerja pemeliharaan prediktif pada pembangkit listrik”, Skripsi, 2016.
H. A. Surasa, “Analisis Penyebab Losses Energi Listrik Akibat Gangguan Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Fault Tree Analysis Dan Failure Mode And Effect Analysis Di PT. PLN (PERSERO) Unit Pelayanan Jaringan Sumberlawang, Skripsi, Universitas Sebelas Maret, 2007.
Y. Wibisana, R. S. Wibowo dan I. Arifianto, “The condition-based maintenance concept for 500 kV circuit breakers in PLN P3B Jawa Bali — Indonesia”, 2012 IEEE International Conference on Condition Monitoring and Diagnosis, 2013
DOI: http://dx.doi.org/10.22441/jte.v10i2.004
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Teknologi Elektro
Publisher Address:
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215871335
Email: [email protected]
Website of Electrical Engineering
http://teknikelektro.ft.mercubuana.ac.id
p-ISSN : 2086-9479
e-ISSN : 2621-8534
Jurnal URL : http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte
Jurnal DOI: 10.22441/jte
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional.