KOMPETENSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENGELOLA LSP TERHADAP KEPALA SMK JEJARING DALAM MENINGKATKAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI SISWA (Studi Kasus Di Smk Media Informatika Jakarta Selatan)

Abstract

Tujuan penelitian ini menggambarkan secara jelas tentang kompetensi komunikasi interpersonal pengelola LSP terhadap kepala sekolah jejaring. Data penelitian ini bersumber dari observasi, buku, arsip, jurnal dokumen dan sumber tertulis yang sesuai, serta informasi informan yang diperoleh melalui wawancara. Daftar wawancara bertujuan pada masalah spesifik yang meliputi judul subjek penelitian. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif, dengan langkah reduksi data serta penyajian data diakhiri penyimpulan. Kesimpulan data yang telah dianalisis adalah motivasi komunikasi interpersonal pengelola LSP yaitu memberikan reward kepada kepala sekolah sejaring dan sertifikat bagi siswa kompeten dan tidak kompeten dari beberapa faktor penghambat partisipasi uji sertifikat kompetensi seperti faktor berasal dari sekolah antara lain; keterbatasan mempelajari materi yang akan diujikan karena tidak diprediksikan, kepala sekolah sudah puas dengan sertifikat yang dimiliki anak dari dunia usaha atau industri. Faktor penguji tidak memiliki background dunia usaha atau industri. Dan faktor dari siswa seperti lingkungan tidak mendukung, factor didikan orang tua, pembiayaan, masyarakat belum sepenuhnya mendukung mengenai pentingnya sertifikat kompetensi, tidak tersaringnya informasi teknologi yang lebih baik, orang sekitar kurang mendukung mengenai kemajuan pribadi siswa sehingga banyak pelajar yang mudah terpengaruh kearah negatif di dalam masyarakat. Pengelola LSP Media Informatika Jakarta membangun pemahaman dan partisipasi siswa SMK Jejaring untuk mengikuti uji sertifikat kompetensi menggunakan kompetensi komunikasi interpersonal terhadap kepala sekolah jejaring agar kepala sekolah dan stakeholder paham output sertifikat uji kompetensi siswa sehingga lulusan SMK mampu mempersiapkan diri menghadapi persaingan tenaga kerja baik lokal maupun internasional sehingga SDM Indonesia dapat maju dan meningkat sesuai keinginan pemerintah dengan memiliki sertifikat kompetensi sebagai perwakilan kompetensi siswa yang dikeluarkan oleh BNSP