MANAJEMEN KOMUNIKASI PASANGAN PEKERJA RUMAH TANGGA DI JAKARTA DALAM MENGHADAPI KRISIS KEUANGAN KELUARGA
Abstract
In some big cities such as Jakarta, Surabaya and Bandung, communication patterns began to change with a shift in values and culture. One important dimension of family communication is adaptation to change. Communication theory used in the Family, the Family Adaptation, Communication Patterns, and Financial Crisis This research is a qualitative study using a phenomenological approach. Data collection techniques using face-to-face in-depth interviews and continuously to get information from informants. Because the interviews were conducted more than once, it is also called intensive interviews.The findings showed three communication strategies in the face of the financial crisis (1) proactive, trying actively to discuss financial issues, (2) prediction in the form of social gathering needs brother, and (3) social networks, namely improving communication with the utilization of information technology.While internally, the couple's communication patterns are applied is interactional. There is no openness and reciprocity between the two. Starting with a new pattern of nonverbal communication continued to verbal communication.
Beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung, pola komunikasi mulai berubah seiring dengan terjadinya pergeseran nilai-nilai dan budaya. Salah satu dimensi penting dalam komunikasi keluarga adalah adaptasi terhadap perubahan. Teori yang digunakan Komunikasi dalam Keluarga, Adaptasi dalam Keluarga, Pola Komunikasi, dan Krisis Keuangan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus menerus untuk menggali informasi dari informan. Karena wawancara dilakukan lebih dari satu kali, maka disebut juga intensive interviews.Temuan penelitian menunjukkan tiga strategi komunikasi dalam menghadapi krisis keuangan yakni (1) proaktif, mencoba aktif untuk membicarakan masalah keuangan, (2) prediksi kebutuhan dalam bentuk arisan saudara, dan (3) jejaring sosial, yaitu meningkatkan komunikasi dengan pemanfaatan teknologi informasi. Sementara secara internal, pola komunikasi yang pasangan ini terapkan adalah adalah interaksional. Ada keterbukaan lalu ada timbal balik antara keduanya. Di awali dengan pola nonverbal communication baru dilanjutkan ke komunikasi verbal.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.22441/visikom.v14i1.1666
Jurnal Visi Komunikasi [p-ISSN 1412-3037 | e-ISSN 2581-2335]
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215870341
http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/viskom
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Visi Komunikasi was indexed by :