Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Covid 19 Dengan Deteksi Ketidakjujuran di Meruya Utara

Abstract

Di tengah pandemi virus corona yang terjadi di Indonesia saat ini menyebabkan jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 terus bertambah. Tidak hanya dokter, perawat dan tenaga pendukung medis lainnya pun terinfeksi oleh covid 19. Sampai saat ini IDI mencatat lebih dari 180 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat corona. Para tenaga kesehatan berguguran karena minimnya Alat Pelindung Diri (APD) dan kelelahan. Pencegahan kontak langsung antara pasien tanpa gejala dan tenaga kesehatan merupakan cara untuk menghindari tenaga kesehatan tertular covid 19. Alat pelindung diri (APD) yang digunakan tenaga kesehatan berfungsi untuk mencegah kontak langsung antara Pasien tanpa gejala dan tenaga kesehatan, akan tetapi saat ini harga APD sangat mahal dan susah didapat. Alternatif pencegahan lain adalah melakukan test swab kepada pasien tanpa gejala, akan tetapi biaya test swab juga tidak murah. Perlu sebuah alternatif penapis bagi pasien tanpa gejala berobat ke puskesmas, sehingga pasien yang berpotensi terpapar covid 19 tidak bertemu tenaga kesehatan yang tidak menggunakan APD. Kami mengusulkan sebuah sistem pakar diagnosa covid 19 dengan lie detection untuk digunakan bagi pasien yang hendak berobat ke Puskesmas sebelum mereka bertemu langsung dengan tenaga kesehatan. Metode certainty telah banyak digunakan untuk mendiagnosa covid 19 dengan akurasi mencapai 90%, control question dan pupil detection berfungsi untuk mengetahui apakah Pasien yang hendak berobat tidak berbohong ketika menjawab pertanyaan mengenai gejala gejala terpapar covid, rekam jejak perjalanan dan riwayat keluarga yang terpapar covid. Kombinasi antara sistem pakar dan lie detection diharapkan dapat menjadi alternatif pelindung pertama tenaga kesehatan dari pasien tanpa gejala.