PENGGUNAAN PONSEL YANG BERMASALAH, MINAT BELAJAR, DAN KECERDASAN SOSIAL PADA PELAJAR: STUDI PADA SEKOLAH X

Aloysius Beby Kurniawan, Garvin Garvin

Abstract


Ponsel yang seharusnya bermanfaat kerap disalahgunakan, sehingga memunculkan penggunaan ponsel yang bermasalah. Remaja yang memiliki tugas utama sebagai pelajar kerapkali dilaporkan menggunakan ponsel secara berlebihan, terutama pada saat waktu belajar. Selain itu, remaja juga kerap lebih nyaman menggunakan ponsel daripada berkomunikasi langsung secara tatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara penggunaan ponsel yang bermasalah, minat belajar, dan kecerdasan sosial pada pelajar. Partisipan sebanyak 171 siswa SMA X (52% perempuan) dilibatkan dalam penelitian ini, diminta untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari skala Problematic Use of Mobile Phones (PUMP), skala minat belajar, dan Tromso Social Intelligence Scale. Skala tersebut sudah diuji coba di dalam Bahasa Indonesia dan menunjukkan reliabilitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan ponsel yang bermasalah dengan minat belajar, tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan ponsel yang bermasalah dengan kecerdasan sosial. Penelitian ini menegaskan kembali bahwa orangtua dan pendidik perlu memerhatikan penggunaan ponsel pada remaja agar tidak mengganggu interaksi sosial mereka.


Keywords


kecerdasan sosial; minat belajar; penggunaan ponsel yang bermasalah; remaja

Full Text:

PDF

References


Agusta, D. (2016). Faktor-faktor resiko kecanduan menggunakan smartphone. E-Journal Bimbingan dan Konseling, 3(5), 86–96.

Ameliola, S. & Nugraha, H. D. (2013). Perkembangan media informasi dan tekonologi terhadap anak dalam era globalisasi. The 5th International Conference on Indonesian Studies: Ethnicity and Globalization, 362–371.

APJII. (2018). Penetrasi & profil perilaku pengguna internet Indonesia. Apjii. Retrieved from www.apjii.or.id

Arisandy, D. (2009). Hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada mahasiswa Universitas Bina Darma Tahun 2009 Palembang.

Bianchi, A., & Phillips, J.G. (2005). Psychological predictors of problem mobile phone use. Cyberpsychology and Behavior, 8, 39–51. https://doi.org/10.1089/cpb.2005.8.39

Billieux, J. (2012). Problematic use of the mobile phone: A literature review and a pathways model. Current Psychiatry Reviews, 8, 299–307. https://doi.org/10.2174/1573400128035 20522

Bohang, F.K. (2018). Berapa jumlah pengguna internet Indonesia? Retrieved from https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/16453177/berapa-jumlahpengguna-internet-indonesia

Buzan, T. (2002). The power of social intelligence. London: Thorson.

Dharmawan, P.E. (2012). Dampak sosial-ekonomi masuknya pengaruh internet dalam kehidupan remaja di pedesaan. Departemen Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.

Djaali. (2007). Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, S.B. (2016). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fadilah, R. (2015). Perilaku konsumtif mahasiswa UGM dalam penggunaan gadget. Yogyakarta: UGM

Fauziawati, W. (2015). Upaya mereduksi kebiasaan bermain game online melalui teknik diskusi kelompok. Psikopedagogia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 4(2),115–123.

Fiati, R. (2005). Akses internet via ponsel. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Goleman, D. (2015). Emotional intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Harfiyanto, D., Utomo, C.B., & Budi, T. (2015). Pola interaksi sosial siswa pengguna gadget di SMAN 1 Semarang. Journal of Educational Social Studies, 4(1), 1-5.

Ifdil, I. (2010). Pendidikan karakter dalam bimbingan dan konseling. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 10(2), 55-61.

Iskandar. (2009). Psikologi pendidikan sebuah orientasi baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Ismanto, E., Novalia, M., & Herlandy, P.B. (2017). Pemanfaatan smartphone android sebagai media pembelajaran bagi guru SMA Negeri 2. Jurnal Untukmu Negeri, 1(1), 42–47.

Istarani & Pulungan, I. (2015). Ensiklopedia pendidikan. Medan: Media Persada

Jannah, N., Mudjiran, & Nirwana, H. (2015). Hubungan kecanduan game dengan motivasi belajar siswa dan implikasinya terhadap bimbingan dan konseling. Konselor, 4(4), 200–207.

Khairani, M. (2014). Psikologi belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Ma’rifatul L.F., & Nuryono, W. (2015). Penerapan konseling keluarga untuk mengurangi kecanduan game online pada siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Surabaya. Jurnal BK, 5(1), 65-72.

Mujib, A., dan Mudzakir, Y. (2000). Nuansa-nuansa psikologi Islami. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Novalius, F. (2018). Indonesia pengguna smartphone ke-4 dunia, begini tekad Menprin Dongkrak industri telematika. Diakses dari https://economy.okezone.com/read/2018/02/17/320/ 1860752/indonesiapengguna-smartphone-ke-4-duniabegini-tekad-menperin-dongkrakindustri-telematika

Oktario, A. (2017) Hubungan antara Intensitas Penggunaan Smartphone dan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Putri, A.Y. (2018). Hubungan antara kecanduan smartphone dengan kualitas tidur pada remaja skripsi. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Qomariyah, A. N. (2013). Perilaku penggunaan internet pada kalangan remaja di perkotaan. Jurnal Palimpest, 1(1), 87-100.

Rahmayanti, V. (2016). Pengaruh minat belajar siswa dan persepsi atas upaya guru dalam memotivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa SMP di Depok. Jurnal SAP, 1(2). https://doi.org/10.30998/sap.v1i2.1027

Retnowati, S. (2016). Remaja dan permasalahannya. Yogyakarta: UGM Press.

Rogozin. (2012). Physics Learning instruments of XXI century. Proceedings of The World Conference on Physics Education 2012.

Santika, M.G. (2015). Hubungan Antara FOMO (fear of missing out) dengan kecanduan internet (internet addiction) pada remaja di SMAN 4 Bandung. Skripsi tidak diterbtikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Santrock, J.W. (2007). Remaja (11th). Jakarta: Erlangga.

Sardiman. (2004). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sarwono W. S. (2011). Psikologi remaja. Jakarta: PT.Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Syah, M. (2008). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wati, S. (2017). Efektivitas pendekatan konseling kognitif perilaku dalam mengatasi dampak negatif alat komunikasi (smartphone) pada peserta didik kelas XI SMK PGRI 4 Bandar Lampung Tahun 2015-2016. Skripsi tidak diterbitkan. Lampung: IAIN Radenintan.

Widharsa, C.S. (2018). 2 Siswa kecanduan smartphone, Disdikbud: Penggunaannya dievaluasi. Diakses dari https://news.detik.com/berita-jawatimur/d-3839164/2-siswa-kecanduansmartphone-disdikbudpenggunaannya-dievaluasi

Widiawati, I., Sugiman, H., & Edy. (2014). Pengaruh penggunaan gadget terhadap daya kembang anak. Jakarta: Universitas Budi Luhur.

Widodo, S. 2012. Cara baru memberdayakan diri untuk lebih cepat bahagia, sukses, dan sejahtera. Jakarta: Gramedia

Widuri, H. (2010). Kebutuhan dasar manusia (aspek mobilitas dan istirahat tidur). Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Winkel. (2009). Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Winskel, H., Kim, T.H., Kardash, L., & Belic, I. (2019). Smartphone use and study behavior: A Korean and Australian comparison. Heliyon, 5(7), e02158.

Yuni, R. S., & Pieewan, A. C. (2016). Hubungan intensitas penggunaan smartphone dengan disiplin belajar siswa. Jurnal Pendidikan Sosiologi, 1–16.




DOI: http://dx.doi.org/10.22441/biopsikososial.v6i1.16231

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Biopsikososial: Jurnal Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta

 

Print ISSN: 2599-0470

Online ISSN: 2598-4918

 

 

JBUMB and its articles is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Tim Editorial Office

JBUMB 

Universitas Mercu Buana

Jalan Meruya Selatan No. 1, Kembangan, Jakarta Barat