ANALISA PERBANDINGAN GLOBAL WARMING POTENTIAL (GWP) DAN OZONE DEPLETION POTENTIAL (ODP), PADA REFRIGERAN R32, R290, R407C, R410A, SEBAGAI PENGGANTI R22
Dublin Core | PKP Metadata Items | Metadata for this Document | |
1. | Title | Title of document | ANALISA PERBANDINGAN GLOBAL WARMING POTENTIAL (GWP) DAN OZONE DEPLETION POTENTIAL (ODP), PADA REFRIGERAN R32, R290, R407C, R410A, SEBAGAI PENGGANTI R22 |
2. | Creator | Author's name, affiliation, country | Rohman sugiono; Universitas hangtuah; Indonesia |
2. | Creator | Author's name, affiliation, country | Urip Prayogi |
3. | Subject | Discipline(s) | |
3. | Subject | Keyword(s) | Refrigeran, ODP, GWP, R22 |
4. | Description | Abstract | Kondisi lingkungan saat ini menjadi topik utama seluruh dunia, terutama masalah lingkungan seperti pemanasan global, penipisan lapisan ozon dan polusi udara. Ozone Depleting Potential (ODP) dan Global Warming Potential (GWP) menjadi masalah serius yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan sistem pendingin. Refrigeran HCFC (R22) memiliki nilai ODP dan GWP tinggi yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan refrigeran ramah lingkungan berbasis hidrokarbon (HC). Refrigerant yang digunakan sebagai pembanding adalah R32, R290, R407C, dan R410A. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif untuk menjelaskan refrigerant yang ramah lingkungan dari refrigerant R32, R290, R407C dan R410A, yang akan digunakan sebagai pengganti dari refrigerant R22. Penekanan utama dalam penelitian ini adalah penjelasan tentang Global Warning Potential dan Ozon Depletion Potential dari Refrigerant R32, R290, R407C, R410A. R-32 jauh lebih aman dibandingan dengan jenis refrigerant yang lainnya, namun beberapa mesin pendingin tidak compatible dengan refrigerant tersebut sehingga R-22 masih mendominasi penggunaan refrigerant. R-290 (propane) juga termasuk ke dalam klasifikasi hidrokarbon karena memiliki ODP dan GWP yang rendah. Jadi tersisa dua refrigerant yang bisa dijadikan sebagai pengganti R22, R407C dan R410A. Dibandingkan dengan R410A, R407C jauh lebih aman untuk lingkungan, karena memiliki nilai GWP yang lebih rendah dari R410A. Jika Protokol Montreal dan Kyoto dilaksanakan secara penuh dan konsisten, maka secara umum pada saat ini belum ada pilihan refrigerant komersial selain refrigerant alami. |
5. | Publisher | Organizing agency, location | Universitas Mercu Buana |
6. | Contributor | Sponsor(s) | |
7. | Date | (YYYY-MM-DD) | 2022-03-26 |
8. | Type | Status & genre | Peer-reviewed Article |
8. | Type | Type | |
9. | Format | File format | PDF (Bahasa Indonesia) |
10. | Identifier | Uniform Resource Identifier | https://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/10992 |
10. | Identifier | Digital Object Identifier (DOI) | http://dx.doi.org/10.22441/jtm.v11i1.10992 |
11. | Source | Title; vol., no. (year) | Jurnal Teknik Mesin (Journal Of Mechanical Engineering); Vol 11, No 1 (2022) |
12. | Language | English=en | id |
14. | Coverage | Geo-spatial location, chronological period, research sample (gender, age, etc.) | |
15. | Rights | Copyright and permissions |
Copyright (c) 2022 Jurnal Teknik Mesin![]() This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. |