Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua dan Anak Dalam Perilaku Belanja Online di e-Commerce

Abstract

Survei terbaru lembaga riset snapcart di januari 2018 mengungkapkan bahwa generasi milenial dan generasi Z usia (15-34 tahun) menjadi pembelanja terbanyak di bidang E-Commerce mencapai sekitar 80%. Perilaku konsumtif terhadap barang - barang bermerk tumbuh pada remaja bukan hanya di kota – kota besar, dengan adanya beberapa dampak negatif yang di timbulkan akibat perilaku konsuntif maka perlu adanya bimbingan antara orang tua dengan anak dalam rangka menanggulangi perilaku konsumtif. Salah satu bimbingan yang paling mendasar adalah dengan cara komunikasi antar pribadi orang tua dengan anak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara kepada responden dan teknik pengumpulan data skunder dengan cara Observasi non partisipan. Hasil dari penelitian ini dapat di sederhanakan bahwa pola komunikasi yang digunakan para orang tua kepada anak dalam perilaku belanja online di e-commerce yaitu Pola komunikasi antarpribadi Bapak kepada anak menerapkan pola komunikasi permisif sedangkan Ibu menerapkan pola komunikasi demokrasi. Terdapat efektivitas komunikasi interpesonal orang tua dan anak dengan adanya sikap keterbukan, rasa empaty, dukungan dan rasa positif antara orang tua dan anak. Faktor yang mempengaruhi belanja online pada anak diperolah dari kebiasaan orang tua yang suka belanja online dan adanya pengaruh sosial dari lingkungan mereka. Dari hasil penelitian ini narsumber menggunakan e-commerce seperti shopee, tokopedia dan lazada dalam melakukan belanja online.