KETERLIBATAN KOMUNITAS INTI PADA PELESTARIAN KAMPUNG KETANDAN YOGYAKARTA
Abstract
Pusaka bukan hanya dimaknai sebagai benda dan tak benda tetapi meluas pada kehidupan manusia didalamnya, terutama pada kawasan pusaka yang merupakan kawasan hunian yang dihuni secara turun temurun. Gerakan pelestarian berbasis masyarakat/komunitas menjadikan komunitas sebagai inti dari pelestarian berdampingan dengan site pusaka. Kampung Ketandan Yogyakarta merupakan salah satu kawasan pusaka di tengah kota Yogyakarta yang memiliki kekayaan asset benda, tak benda dan kehidupan. Kampung ketandan dikenal sebagai kampung Tionghoa pertama di Yogyakarta yang masih memiliki komunitas inti dan tinggal dalam kawasan secara turun temurun. Artikel ini bertujuan mengidentifikasi keterlibatan komunitas inti pada pelestarian Kampung Ketandan. Pengumpulan data dilakukan melalui eksplorasi lapangan melalui observasi, wawancara, dan penelusuran dokumen. Hasil data kemudian dianalisis berdasar 8 tangga tingkatan keterlibatan komunitas dalam pelestarian pusaka berdasarkan teori Arnstein (1969). Dari analisis yang dilakukan didapati bahwa peran komunitas inti masih pada tingkatan tokenisme sehingga masih perlu peningkatan untuk mencapai pelestarian yang berkelanjutan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adishakti, L. T. (2003). From Local Community Experiences to Common Understanding on Heritage Conservation in Indonesia. 1.
Adishakti, L. T. (2016). Pengantar Pelestarian Pusaka. Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Appelgren, S. (2016). Second-hand as living heritage: Intangible dimensions of things with history. The Routledge Companion to Intangible Cultural Heritage, Query date: 2022-09-14 13:33:32, 240–250. https://doi.org/10.4324/9781315716404
Arnstein, S. R. (1969). A Ladder Of Citizen Participation. Journal of the American Institute of Planners, 35(4), 216–224. https://doi.org/10.1080/01944366908977225
Asak, N. M. A. W. W., & Santosa, B. (2024). Analysis of Community Participation Level in the Community Empowerment Program of Gold Mining Company. Journal of Social Research, 3(9). https://doi.org/10.55324/josr.v3i9.2246
Baratin, L., Devecchi, A., & Gasparetto, F. (2018). Community-based care for a living heritage. The university colleges of urbino as a case study (Vol. 3, p. 1463). Scopus. https://doi.org/10.1007/978-3-319-57937-5_151
Carey, P. (2008). Orang Cina, Bandar Tol, Candu dan perang Jawa: Perubahan persepsi tentang Cina (1755-1825). Komunitas Bambu.
Dinas Kebudayaan DIY. (2018). Rencana Induk Pemeliharaan dan Pengembangan Kawasan Warisan Budaya Ketandan. Dinas Kebudayaan DIY.
Dinas Kebudayaan DIY. (2020). Perencanaan Teknis Revitalisasi Kawasan Ketandan.
Finocchiaro Castro, M., Guccio, C., & Rizzo, I. (2011). Public intervention on heritage conservation and determinants of heritage authorities’ performance: A semi-parametric analysis. International Tax and Public Finance, 18(1), 1–16. https://doi.org/10.1007/s10797-010-9132-1
Halim, U. L., & Tambi, N. (2021). Awarness of Community on The Conservation of Heritage Buildings in George Town, Penang. PLANNING MALAYSIA, 19. https://doi.org/10.21837/pm.v19i15.929
Hidayah, N., Meidiana, C., Firdausiyah, N., Ghosh, R. K., Renewable Energy Development Authority (SREDA) Ministry of Power, Energy and Mineral Resources Bangladesh, & Amalia, R. (2024). STATUS OF THE RURAL COMMUNITY ON THE LADDER OF PUBLIC PARTICIPATION. THE CASE OF WASTE MANAGEMENT PROGRAM IN MOJOSARI VILLAGE, BOJONEGORO. Journal of Enviromental Engineering and Sustainable Technology, 11(1), 14–23. https://doi.org/10.21776/ub.jeest.2024.011.01.3
Hurlbert, M., & Gupta, J. (2024). The split ladder of participation: A literature review and dynamic path forward. Environmental Science & Policy, 157, 103773. https://doi.org/10.1016/j.envsci.2024.103773
Li, J., Krishnamurthy, S., Pereira Roders, A., & van Wesemael, P. (2020). Community participation in cultural heritage management: A systematic literature review comparing Chinese and international practices. Cities, 96, 102476. https://doi.org/10.1016/j.cities.2019.102476
Loekito, C., Soeroso, A., & Widiyanto, N. (2024). PERAN WISATA PUSAKA DALAM MENDORONG EKONOMI LOKAL PERKOTAAN ENDE NUSA TENGGARA TIMUR. JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA, 7(3).
Russell, D., & Harshbarger, C. (2003). Groundwork for Community-based Conservation: Strategies for Social Research. AltaMira Press.
Safitri, R. A., & Ikaputra, I. (2024). Living Heritage sebagai Pendekatan Konservasi: Sebuah Studi Literatur. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 49–58. https://doi.org/10.23917/sinektika.v21i1.2450
Siauw, G. T. (2010). Renungan seorang patriot Indonesia. Lembaga Kajian Sinergi Indonesia.
UNESCO. (2019). Living Heritage and Education. UNESCO.
Werdoyo, T. S. (1990). Tan Jin Sing, dari kapiten Cina sampai Bupati Yogyakarta (Cet. 1). Pustaka Utama Grafiti.
White, M., & Langenheim, N. (2021). A ladder-truss of citizen participation: Re-imagining Arnstein’s ladder to bridge between the community and sustainable urban design outcomes. J. of Design Research, 19(1/2/3), 155. https://doi.org/10.1504/JDR.2021.121067
DOI: http://dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2025.v15i1.010
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan
License URL: https://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/virtuvian/editor/viewMetadata/31576
Layout Jurnal Vitruvian: Download
Declaration & CTA Form Vitruvian: Download
(WAJIB DI UPLOAD SEBAGAI SUPLEMENTARY SAAT SUBMIT ARTIKEL)
Vitruvian
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax : +62215871335
Surel : [email protected]
p-ISSN : 2088-8201
e-ISSN : 2598-2982
Website : http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/virtuvian
DOI : 10.22441/vitruvian
Vitruvian is indexed by the following abstracting and indexing services:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.