Editorial Policies

Focus and Scope

ADI MASSI adalah jurnal pengabdian masyarakat yang menyambut baik kontribusi teoritis yang mencakup kajian pengembangan dan penerapan IPTEKS dibidang Sistem Informasi. Jurnal ini ditujukan untuk mempublikasikan hasil dari pengabdian masyarakat yang mencakup beberapa bidang seperti model, konsep, dan implementasi dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan Teknologi Informasi. 

 

Section Policies

Articles

Checked Open Submissions Checked Indexed Checked Peer Reviewed
 

Peer Review Process

ADI MASSI menerapkan proses peer review dalam memilih pemakalah yang mendukung penerapan IPTEKS kepada masyarakat. Dimana, semua artikel (manuscript) yang dikirimkan ke ADI MASSI akan direview secara tertutup (double-blind review). Pada umumnya, setiap artikel akan direview oleh satu sampai tiga orang reviewers. Tanggapan dan masukan dari para reviewers ini akan dijadikan landasan bagi Editor untuk menentukan apakah suatu artikel yang telah dikirimkan dapat diterima secara langsung (accepted), diterima apabila adanya perbaikan (accepted with major/minor revision), atau ditolak secara langsung (rejected). Suatu artikel ditolak untuk dimuat disebabkan oleh berbagai pertimbangan, diantara artikel tidak sesuai dengan ruang lingkup Pengembangan dan Penerapan IPTEKS dan sisi ilmiah tulisan tersebut kurang memadai untuk digolongkan dalam suatu tulisan ilmiah, kesalahan metodologi yang mendasar, atau dikarenakan penulis menolak untuk melakukan sara perbaikan yang diberikan oleh reviewer tanpa dasar yang logis. Semua artikel yang dikirim akan diperiksa terlebih dahulu unsur plagiasinya dengan menggunakan perangkat lunak (software) anti plagiarisme (Plagiarism Checker X) dengan maksimal similarity sebesar 15%. Jika memang adanya suatu artikel melebihi nilai 15%, maka dari pihak Editor akan mengembalikan kepada penulis untuk dilakukan revisi. 

 

Open Access Policy

This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.