PERANCANGAN MICE KAI CORPORATE UNIVERSITY,LASWI,BANDUNG

Iwan Arief

Abstract


Dalam konteks perkotaan, MICE merupakan sebuah Gedung yang multi fungsi yang terdiri dari beberapa bangunan dalam satu Kawasan yang menampung beberapa fungsi sekaligus, biasanya fasilitas komersial yang meliputi Meeting, Intensive, Convention, Exhibition, serta ruang observasi, restoran, dan parkir. Keseluruhan fungsi tersebut ditata secara berkesinambungan dalam bentuk suatu bangunan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, menciptakan citra (image) dan identitas khusus serta keterpaduan maksimal seluruh elemen sistem dalam bangunan tersebut.

Bandung memiliki potensi yang kuat untuk menjadi tuan rumah konvensi dan pameran berskala nasional bahkan internasional. Meskipun demikian, Bandung mempunyai keterbatasan untuk meningkatkan pembangunan gedung-gedung yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat maupun kegiatan internasional seperti pertemuan dalam dan luar negeri, pameran, dan lain-lain. Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan dilakukan dengan berbagai pendekatan desain yaitu studi literatur, studi lapangan / studi banding. Kajian studi kepustakaan dan pemahaman makna serta pemahaman teknis serta mencari contoh kasus serupa, dengan melakukan pencarian data yang bersifat teoritis, seperti standar dan karakteristik kasus desain untuk kemudian digunakan sebagai  acuan  dalam desain.

Studi lapangan dilakukan untuk menganalisis kondisi dan potensi tapak serta terhadap kondisi lingkungan sekitar tapak. Studi banding dapat melakukan analisis terhadap hasil studi lapangan dengan mempelajari karakteristik masing-masing bangunan yang ada disekitarnya segai bahan pembanding untuk proses perancangan. Hasil desain berupa desain baru yang berupa Kawasan MICE sebagai fasilitas dari kompleks Kawasan KAI Corporate University tersebut dengan memadukan fungsi konvensi dan rekreasi. Kedua fungsi tersebut menghasilkan keselarasan yang besar karena memiliki satu tujuan dengan mengedepankan aspek kesetaraan terhadapan masyarakat. Perencanaan dan Perancangan MICE tersebut menggunakan tema arsitektur kontemporer yang sesuai dengan negara Indonesia pada masa sekarang ini.  


Full Text:

PDF

References


Seebaluck, e. a. (2013). Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions as a Tourism Development Strategy : Global Conference on Business and Finance Proceedings. Costa Rica: San Jose.

https://greenbuilding.jakarta.go.id/news/2018/08/09/seberapa-pentingkah-penerapan-konsep-green-building-untuk-indonesia/

Ching D. K Francis. Architecture Form, Space, and Order 4th Edition.

The Language of Post-Modern Architecture 4th Revised Enlarged Edition.

Rizzoli International Publication, Inc. New York, United States of America.

Data Arsitek Jilid 2 Edisi 33. Erlangga. Ciracas, Jakarta.

Yahya, A. (2017). Peraturan Menteri Pariwisata No 2 Tahun 2017 Tentang Venue MICE. Jakarta: Kementrian Pariwisata RI.

http://duniaeojakarta.com/blog/pameran-jcc-dan-seputar-informasinya/

Lawson Fred. Conference, Convention and Exhibition Facilities. The Architectural Press Ltd. London. 1981 Neufert Ernst.

Martokusumo, W. (2007). Arsitektur Kontemporer Indonesia, Perjalanan Menuju Pencerahan. Kajian Arsitektur Modern dalam Forum Desain IAI Banten. Serang: Pusat Informasi Bangunan & Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten.

Montgomery, R. (1995). Meetings, Conventions, and Expositions - an Introduction to the Industry. New York: Van Nostrand Reinhold.

Noor, A. (2007). Globalisasi Industri MICE. Bandung: Alfabeta.

Pendit, N. S. (1999). Wisata Konvensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.