STUDI EKSPERIMENTAL RANCANGAN UPPER BLIND SEBAGAI STRATEGI MENGOPTIMALKAN CAHAYA MATAHARI PADA GEDUNG
Abstract
Intensitas pencahayaan pada tirai kaca gedung menghasilkan bagian yang dekat dengan dinding transparan akan mendapatkan intensitas cahaya yang berlebih sehingga akan menimbulkan silau, hal tersebut menyebabkan pengguna gedung cenderung menutup dinding dengan tirai. Terdapat beberapa strategi dalam mengoptimalkan cahaya alami pada bangunan melalui desain pasif. Peneliti melakukan penilaian kategori berdasarkan penelitian yang dilakukan Moreno sehingga didapatkan bahwa yang mendapatkan poin tertinggi adalah upper blinds. Pada penelitian ini, mengacu pada pendapat Szokolay maka akan dikembangkan rancangan upper blind yang mengoptimalkan masuknya cahaya matahari kedalam bangunan berdasarkan sudut jatuh cahaya matahari pada permukaan panel blind. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Radiance. Bangunan studi kasus yang akan digunakan adalah Menara Kompas. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan, model dengan upper blind dapat mengoptimalkan tingkat pencahayaan alami sehingga ruang mendapatkan sinar matahari yang lebih mendekati dengan standar pencahayaan yang direkomendasikan SNI. Upper blind dapat menurunkan intensitas pencahayaan alami pada gedung dengan fasad curtain wall sebesar 28%. Namun, untuk kualitas pencahayaan, mdoel tanpa upper blind lebih baik dari model dengan upper blind. Nilai keseragaman cahaya pada model tanpa upper blind lebih baik sebesar 8% dan nilai kontras cahaya pada model tanpa upper blind lebih baik sebesar 17%. Bila ditotal maka upper blind masih lebih unggul karena nilai kuantitas cahaya yang lebih baik.
The lighting intensity through the curtain wall in high rise building is the part that is close to the curtain wall will get excessive light intensity which will cause glare, this causes building users to tend to cover the transparent wall with curtains. There are several strategies to optimize natural light in buildings through passive design. Researchers conducted a category assessment based on research conducted by Moreno so that it was found that those who got the highest points were the upper blinds. In this study, referring to Szokolay's opinion, an upper blind design will be developed that optimizes the entry of sunlight into the building based on the angle of sunlight falling on the blind panel surface. The method used in this study is an experimental method with the used of Radiance software. The case study building that will be used is the Kompas Tower. Based on the results of experiments conducted, the model with the upper blind can optimize the level of natural lighting so that the room gets daylight that is closer to the lighting standards recommended by SNI. Upper blind can reduce the intensity of natural lighting in buildings with curtain wall facades by 28%. However, for lighting quality, model without upper blind is better than model with upper blind. The light uniformity value in the model without the upper blind is better by 8% and the light contrast value in the model without the upper blind is better at 17%. When totaled, upper blind is still superior because of the better light quantity value.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asnawi, M., Vidiyanti, C., & Ismoyo, A. D. Kinerja Reflektor Cahaya dalam Mengoptimalisasi Pencahayaan Alami di Kelas Sekolah Budi Mulia. Vitruvian: Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan, 8(3), 111-122.
Biantoro, A. W., & Permana, D. S. (2017). Analisis audit energi untuk pencapaian efisiensi energi di gedung ab, kabupaten tangerang, banten. Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana, 6(2), 85-93.
BSN (2010). Revisi SNI 03-6197: Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan
BSN (2001). SNI 03-2396-2001: Tata Cara Perancangan Pencahayaan Alami Siang Hari untuk Rumah dan Gedung
IESNA (2010). The IESNA Lighting Handbook Reference & Application edisi 9. Illuminating Engineering Society of North America, New York.
Karjalainen, S. (2019). Be active and consume less—the effect of venetian blind use patterns on energy consumption in single-family houses. Energy Efficiency, 12(3), 787-801. doi:http://dx.doi.org/10.1007/s12053-018-9693-x
Moreno, M. B. P., & Labarca, C. Y. (2015). Methodology for assessing daylighting design strategies in classroom with a climate-based method. Sustainability, 7(1), 880-897. doi:http://dx.doi.org/10.3390/su7010880
Szokolay, Steven V. (2007). Solar Geometry. Passive and Low Energy Architecture International (PLEA Notes).
DOI: http://dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v11i1.009
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan
License URL: http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/virtuvian/article/view/13528
Layout Jurnal Vitruvian: Download
Declaration & CTA Form Vitruvian: Download
(WAJIB DI UPLOAD SEBAGAI SUPLEMENTARY SAAT SUBMIT ARTIKEL)
Vitruvian
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax : +62215871335
Surel : [email protected]
p-ISSN : 2088-8201
e-ISSN : 2598-2982
Website : http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/virtuvian
DOI : 10.22441/vitruvian
Vitruvian is indexed by the following abstracting and indexing services:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.