STUDI KENYAMANAN TERMAL DENGAN EKSPERIMEN LAPANGAN MELALUI PENGUKURAN VENTILASI UNTUK MENCAPAI KENYAMANAN DI MASJID AL MADINAH CBD CILEDUG TANGERANG

Falatehan Hidayatulloh, M. Syarif Hidayat, Rona Fika Jamila

Abstract


Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam, dimana kegiatan utama yang dilakukan setiap hari adalah kegiatan shalat. Pada umumnya masjid menggunakan ventilasi alami sebagai penunjang kenyamanan termal dalam ruang. Namun demikian terdapat kecenderungan banyak masjid sekarang menggunakan penyaman udara (AC) walaupun sebelumnya menggunakan bukaan untuk ventilasi alami. Terdapat fenomena yang menarik pada Masjid Al-Madinah CBD Ciledug dimana masjid ini tidak memiliki lubang khusus untuk ventilasi, namun menggunakan jendela buka tutup serta pintu terbuka untuk ventilasi ruang masjid. Pertanyaannya adalah apakah ventilasi dengan jendela buka tutup dan pintu ini dapat memberikan kondisi termal ruangan yang baik untuk ruang masjid. Apakah ventilasi ini dapat memberikan kenyamanan termal bagi para jamaahnya? Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja ventilasi alami pada Masjid Al-Madinah CBD Ciledug. dan apakah ventilasi tersebut dapat memberikan kenyamanan termal bagi para jamahnya. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan eksperiman lapangan melalui variasi bukaan pada masjid kemudian dilakukan pengukuran kondisi termalnya. Pengukuran kondisi termal dilakukan sebanyak lima kali waktu shalat selanjutnya data yang didapatkan disimulasikan dengan menggunakan aplikasi CBE Thermal Comfort untuk melihat prediksi kenyamanan termal dalam ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan aliran udara dalam ruang utama shalat adalah 0.064 m/s dengan keadaan ventilasi tertutup, 0.38 m/s dengan keadaan ventilasi terbuka. adapun kondisi termal ruang shalat adalah keadaan ventilasi alami tertutup 24.34ºc-32.7 ºc, sedangkan pada ventilasi terbuka suhu udara tertinggi mencapai 23.95 ºc-31.99 ºc. Sedangkan hasil simulasi CBE Thermal comfort tool menunjukkan keadaan netral pada waktu subuh, sedikit hangat pada waktu subuh, panas pada waktu dzuhur dan hangat pada waktu ashar hingga isya. Sedangkan pada simulasi ventilasi terbuka bahwa ruang masjid mengalami keadaan netral pada waktu subuh dan hangat pada waktu dzuhur hingga isya.


Keywords


Ventilasi alami; kenyamanan termal; masjid al-madinah; CBD ciledug

References


Amin, M., Danusputra, H., & Prianto, E. (2004). Pengaruh bukaan terhadap kenyamanan termal pada bangunan publik di daerah tropis (Studi kasus: Masjid Raya Al-Mashun Medan). Prosiding Seminar Nasional & Internasional, 1(2).

ASHRAE, ANSI. (2004). Standard 55-2004: Thermal environmental conditions for human occupancy.

Auliciems, A., & Szokolay, S. (2007). Thermal comfort. PLEA: Passive and Low Energy Architecture International. Note 3.

Axley, J. W., & Emmerich, S. J. (2002). A method to assess the suitability of a climate for natural ventilation of commercial buildings. Proceedings: Indoor Air 2002, Monterey, CA.

Boutet, T. S. (1987). Controlling air movement: A manual for architects and builders. McGraw-Hill.

Desyana, D. (2014). Studi kenyamanan termal pada bangunan Masjid Jami Al-Mubarok Kabupaten Tangerang [Unpublished study].

Fanger, P. O. (1986). Thermal environment—Human requirements. Environmentalist, 6(4), 275–278.

Feriadi, H., & Wong, N. H. (2004). Thermal comfort for naturally ventilated houses in Indonesia. Energy and Buildings, 36(7), 614–626.

Givoni, B. (1976). Man, climate, and architecture.

Hennessy, J. L., & Patterson, D. A. (2011). Computer architecture: A quantitative approach. Elsevier.

Hidayatullah, Y. (2014). Pengaruh bukaan terhadap kenyamanan termal siswa pada bangunan SMP N 206 Jakarta Barat [Unpublished study].

Karyono, T. H. (2001). Teori dan acuan kenyamanan termis dalam arsitektur. Jakarta: Catur Libra Optima.

Latifah, N. L., et al. (2013). Kajian kenyamanan termal pada bangunan Student Center Itenas Bandung. Reka Karsa, 1(1).

Lippsmeier, I. (1997). Bangunan tropis. Bangunan, 720, 8.

Mangunwijaya, Y. B. (1994). Pasal-pasal pengantar fisika bangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Mediastika, C. E. (2002). Desain jendela bangunan domestik untuk mencapai “cooling ventilation.” Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur, 30(1).

Badan Standarisasi Nasional. (2001). SNI 03-6572-2001: Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung.

Nicol, J. F., & Humphreys, M. A. (2002). Adaptive thermal comfort and sustainable thermal standards for buildings. Energy and Buildings, 34(6), 563–572.

Nugroho, A. (2011). Perancangan dan implementasi sistem basis data. Yogyakarta: Andi.

Owen, M. S., & Kennedy, H. E. (2009). ASHRAE handbook: Fundamentals (SI edition). ASHRAE.

Putra, W. P. (2009). Ventilasi alami untuk hunian berdempetan di daerah beriklim panas lembab [Unpublished study].

Putri, H. E. (2011). Pengukuran performansi termal tenda darurat untuk daerah tropis [Unpublished study].

Romdhonah, Y., Suhardiyanto, H., Erizal, E., & Saptomo, S. K. (2015). Analisis ventilasi alamiah pada greenhouse tipe standard peak menggunakan computational fluid dynamics. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 3(2), 170–178.

Roth, M. (2017). Update climate design data in chapter 14 of the 2017 ASHRAE handbook of fundamentals (RP-1699). ASHRAE RP-1699 Final Report. Atlanta: ASHRAE.

Santamouris, M., Mihalakakou, G., & Asimakopoulos, D. N. (1997). On the coupling of thermostatically controlled buildings with ground and night ventilation passive dissipation techniques. Solar Energy, 60(3–4), 191–197.

Satwiko, P. (2008). Fisika bangunan.

Satwiko, P. (2009). Pengertian kenyamanan dalam suatu bangunan. Yogyakarta: Wignjosoebroto.

Seputra, J. A. P. (2017). Evaluasi performa ventilasi alami pada desain bukaan ruang kelas Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, 10(3), 149–170.

Standard, A. S. H. R. A. E. (1992). Standard 55-1992: Thermal environmental conditions for human occupancy.

Sukawi, D. A. (2013). Potensi ventilasi atap terhadap pendinginan pasif ruangan pada pengembangan rumah sederhana. Proseding Seminar IPLBI Universitas Hasanuddin Makasar.

Szokolay, S. V. (1980). Environmental science handbook for architects and builders. Construction Press.

Talarosha, B. (2005). Menciptakan kenyamanan thermal dalam bangunan. Jurnal Sistem Teknik Industri, 6(3).

Tayeb, M., Rahim, R., & Baharuddin. (2016). Pengaruh bukakan terhadap kenyamanan termal ruang kelas siswa pada bangunan SD Negeri Sudirman 1 Kota Makassar. Simposium Nasional RAPI XV-2016.

Wailan, K. J. (2011). Perhitungan aliran angin pada ventilasi bangunan menggunakan simulasi numerik. Jurnal Ilmiah Sains, 11(1), 69–72.

Zubieta-Calleja, G., & Paulev, P. E. (2004). New human physiology. Retrieved April 25, 2012.




DOI: http://dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2024.v14i3.010

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan

License URL: http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/virtuvian/article/view/30699

Layout Jurnal Vitruvian: Download

Declaration & CTA Form Vitruvian: Download

(WAJIB DI UPLOAD SEBAGAI SUPLEMENTARY SAAT SUBMIT ARTIKEL)

Vitruvian
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax : +62215871335
Surel : [email protected]
p-ISSN : 2088-8201
e-ISSN : 2598-2982
Website : http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/virtuvian
DOI : 10.22441/vitruvian

Vitruvian is indexed by the following abstracting and indexing services:

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Web
Analytics Made Easy - StatCounter
View My Stats